Sunday, March 23, 2003

Kecerdasan Inul (1)

















Kecerdasan Inul (1)
Bisnis Indonesia, 23 Maret 2003

Dalam lebih dari sebulan terakhir ini Inul mendadak sontak menjadi isyu yang sangat asyik dibicarakan oleh hampir setiap orang Indonesia. Semua media massa memberitakan dan mengulasnya baik dalam bentuk berita, analisa, opini, maupun feature.

Televisi bahkan meneguk keuntungan yang tidak sedikit dengan menayangkan Inul.Baik dari yang sekadar mengulas, bahkan sampai menanggap Inul hingga satu jam, baik dalam bentuk show khusus Inul, liputan tentang Inul, atau Inul sebagai bintang tamu. Dan percaya atau tidak rating acara-acara TV itu menjadi luar biasa melonjak tinggi sekali, iklannyapun luar biasa banyaknya.

Pesan-pesan sms pun banyak sekali yang bertemakan Inul, dari mulai gambar pinggul Inul yang bergoyang-goyang, disusul dengan pesan lucu.

Inul pun diseminarkan secara komersial, dan ternyata laku. Tentu saja dengan popularitas yang sedemikian hebatnya, Inul menikmati penghasilan yang luar biasa banyaknya. Laris Manis SCTV, dengar-dengar, pada saat awal mengundang Inul hanya membayar Rp750 ribu, tetapi ketika Inul meledak SCTV harus rela membayar Inul sebesar Rp 125 juta untuk sekali tayang selama satu jam di 3 in 1.

Dan ketika Inul ditanya apa alasan harganya langsung melonjak menjadi Rp125 juta, dengan lugunya Inul kurang lebih menjawab 'ya segitu aja'. Mungkin Inul memakai desas-desus rate-nya Krisdayanti sebagai benchmark dalam menentukan harga. Tak heran jika dengan kondisi seperti ini, kini Inul bisa mendapatkan lebih dari Rp750 juta dalam satu bulan.

Kecerdasan & kesederhanaan

Kalau kita simak kita dapat melihat kecerdasan seorang Inul yang sederhana. Ketenaran Inul tidaklah datang mendadak, tetapi dirintis dari kesetiaannya untuk menampilkan pertunjukan musik yang terbaik.

Bahkan ketika Inul masih rajin manggung dengan Orkes Melayu (OM) Mahendra, OM Bianglala atau Orkes Melayu lainnya dari daerah Jebang Benjeng Gresik. Walaupun manggung di atas sawah dari satu hajatan ke hajatan lain, dari satu desa ke desa lain.

VCD Inul juga penjualannya luar biasa, dalam sehari pedagang kaki lima VCD di Jakarta bahkan dapat menjual 50 keping VCD Inul. Percaya atau tidak VCD-VCD Inul yang sangat laku itu, hanya merupakan video dokumentasi dari penampilan-penampilan Inul yang dari desa ke desa itu.

Namun mungkin karena Inul tahu VCD-nya bakal dibajak, maka secara cerdik dari satu lagu ke lagu yang lain Inul menuliskan nama orkes melayunya lengkap dengan alamat dan nomor telepon yang dapat dihubungi.

Jadi pembajakan VCD tidak lagi menjadi suatu kelemahan yang menyedihkan, tetapi justru menjadi kekuatan sebagai sarana promosi yang efektif dan efisien. Di sini saya melihat kecerdasan luar biasa dalam bentuk yang sangat sederhana.

Dan karena VCD-nya itulah Inul makin terkenal, dengan VCD penampilan Inul dapat dinikmati oleh lebih banyak khalayak tanpa hambatan ruang dan waktu. Karena VCD juga Inul kian banyak tawaran manggung.

Banyak orang memposisikan Inul sebagai penyanyi dangdut, tapi saya melihat bahwa Inul bukan saja seorang penyanyi dangdut, tetapi seorang entertainer sejati yang mampu menghibur tidak hanya dengan dangdut tetapi juga campursari, pop dan bahkan rock.

Kemampuan Inul dalam berkomunikasi dengan massa penontonpun sangat baik, Inul dapat mengajak Pak Lurah untuk berjoget bahkan bernyanyi bersama.

Ketika diwawancarai wartawan pun dengan gaya yang lugu dan ceplas-ceplos ia dapat menangkis pertanyaan yang paling sulit sekali pun.

Keberadaan Inul rupanya sudah dilirik juga oleh partai-partai yang akan berlaga di Pemilu yang akan datang. Karena orang seperti Inul tentu akan secara efektif mengumpulkan massa, dan saya berani bertaruh bahwa massa yang akan dikumpulkan Inul akan mengalahkan artis manapun di Indonesia.

Untuk itulah mungkin Taufik Kiemas 'merangkul' Inul, baik dalam arti kiasan maupun sesungguhnya. PDIP perlu kesediaan Inul untuk mau mendukung partainya di pemilu nanti, sambil dengan rangkulannya Taufik mengirim pesan ke partai-partai lain, yang kira-kira berbunyi "Sorry ya Inul sudah saya book!"

Sumber : Bisnis Indonesia, 23 Maret 2003
Oleh Christovita Wiloto
Managing Partner Wiloto Corp. Indonesia

No comments:

www.wiloto.com

www.wiloto.com